Rabu, 29 Mei 2013

Gangguan Tidur Dan Mekanisme Tidur


Gangguan Tidur

Beberapa jenis gangguan tidur antara lain;
Insomnia, Hipersomnia dan Parasomnia.
Insomnia
DEFINISI
Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun.
Insomnia dikelompokkan menjadi:
· Insomnia primer, yaitu insomnia menahun dengan sedikit atau sama sekali tidak berhubungan dengan berbagai stres maupun kejadian
· Insomnia sekunder, yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh nyeri, kecemasan, obat, depresi atau stres yang hebat.
Ada Tiga macam Insomnia:
· Transient insomnia - kesulitan tidur hanya beberapa malam
· Insomnia jangka pendek- dua atau empat minggu mengalami kesulitan tidur
Kedua jenis insomnia ini biasanya menyerang orang yang sedang mengalami stress, berada di lingkungan yang ribut-ramai, berada di lingkungan yang mengalami perubahan temperatur ekstrim, masalah dengan jadwal tidur-bangun seperti yang terjadi saat jetlag, efek samping pengobatan 
· Insomnia kronis- kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam selama sebulan atau lebih
Salah satu penyebab chronic insomnia yang paling umum adalah depresi. Penyebab lainnya bisa berupa arthritis, gangguan ginjal, gagal jantung, sleep apnea, sindrom restless legs, Parkinson, dan hyperthyroidism. Namun demikian, insomnia kronis bisa juga disebabkan oleh faktor perilaku, termasuk penyalahgunaan caffein, alcohol, dan substansi lain, siklus tidur/bangun yang disebabkan oleh kerja lembur dan kegiatan malam hari lainnya, dan stres kronis. 
PENYEBAB
Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.
Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.
Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.
Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut.Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur.Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.
Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Selain itu, perilaku di bawah ini juga dapat menyebabkan insomnia pada beberapa orang:
· higienitas tidur yang kurang secara umum (cuci muka, dll?)
· kekhawatiran tidak dapat tidur
· mengkonsumsi caffein secara berlebihan
· minum alkohol sebelum tidur
· merokok sebelum tidur
· tidur siang/sore yang berlebihan
· jadwal tidur/bangun yang tidak teratur
GEJALA
Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan.
Insomnia bisa dialami dengan berbagai cara:
sulit untuk tidur
tidak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap tidur (sering bangun)
bangun terlalu awal
Kesulitan tidur hanyalah satu dari beberapa gejala insomnia. Gejala yang dialami waktu siang hari adalah:
· Mengantuk
· Resah
· Sulit berkonsentrasi
· Sulit mengingat
· Gampang tersinggung
DIAGNOSA
Untuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:
pola tidur penderita
pemakaian obat-obatan, alkohol atau obat terlarang
tingkatan stres psikis
riwayat medis
aktivitas fisik.
PENGOBATAN
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.
Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik.
Pengobatan insomnia biasanya dimulai dengan:
· Menghilangkan kebiasaan (pindah tempat tidur, memakai tempat tidur hanya untuk tidur, dll).
· Jika tidak berhasil dapat diberikan obat golongan hipnotik (harus konsultasi dengan psikiater).
Obat Resep Golongan Hipnotik-Sedatif
Contoh: Benzodiazepin (Diazepam, Lorazepam, Triazolam, Klordiazepoksid)
Efek samping:
· Inkoordinsi motorik, gangguan fungsi mental dan psikomotor, gangguan koordinasi berpikir, mulut kering, dsb
Hipersomnia
Gangguan ini bermanifestasi sebagai jumlah tidur yang berlebihan dan selalu mengantuk di siang hari. Gangguan ini dikenal sebagai narkolepsi, yaitu pasien tidak dapat menghindari keinginan untuk tidur. Dapat terjadi pada setiap usia, tapi paling sering pada awal remaja atau dewasa muda. Narkolepsi cukup berbahaya karena sering menyebabkan kecelakaan kendaraan bermotor dan industri.
· Terapi dianjurkan adalah memaksakan diri untuk tidur (walau sebentar) di siang hari sampai gejala hilang.
· Jika tidak sembuh, dapat dibantu dengan obat (harus konsultasi ke psikiater).
Parasomnia
Parasomnia merupakan fenomena gangguan tidur yang tidak umum dan tak diinginkan, yang tampak secara tiba-tiba selama tidur atau yang terjadi pada ambang terjaga dan tidur. Sering muncul dalam bentuk mimpi buruk yang ditandai mimpi lama dan menakutkan.
Ada juga keadaan yang disebut gangguan teror tidur, yaitu pasien terjaga pada bagian pertama malam hari. Biasanya pasien terduduk di tempat tidur dengan ekspresi ketakutan, seperti sedang mengalami teror yang hebat.
Gangguan lain adalah berjalan dalam tidur (somnabulisme), yaitu pasien melakukan tindakan motorik seperti berjalan, berpakaian, pergi ke kamar mandi, berbicara, bahkan mengemudikan kendaraan. Gangguan ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki dan dimulai pada usia 4-8 tahun. Pengobatannya terdiri dari tindakan mencegah cedera dan pemberian obat tidur.

Mekanisme Tidur

Tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang memiliki fungsi perbaikan dan homeostatik (mengembalikan keseimbangan fungsi-fungsi normal tubuh) serta penting pula dalam pengaturan suhu dan cadangan energi normal.
Rasa kantuk berkaitan erat dengan hipotalamus dalam otak. Dalam keadaan badan segar dan normal, hipotalamus ini bekerja baik sehingga mampu memberi respons normal terhadap perubahan tubuh maupun lingkungannya. Namun, setelah badan lelah usai bekerja keras seharian, ditambah jam rutin tidur serta sesuatu yang bersifat menenangkan di sekelilingnya, seperti suara burung berkicau, angin semilir, kasur dan bantal empuk, udara nyaman, dll., kemampuan merespons tadi berkurang sehingga menyebabkan seseorang mengantuk.
Di sini yang berperan adalah suatu zat yang disebut GABA (Gamma Aminobutyric Acid), merupakan asam amino yang berfungsi sebagai neurotransmiter (penghantar sinyal saraf).
Sebenarnya tidur tidak sekadar mengistirahatkan tubuh, tapi juga mengistirahatkan otak, khususnya serebral korteks, yakni bagian otak terpenting atau fungsi mental tertinggi, yang digunakan untuk mengingat, memvisualkan serta membayangkan, menilai dan memberikan alasan sesuatu.
Dikatakan sehat dan normal bila begitu naik ke atas tempat tidur dengan tatanan rapi, bantal enak dan empuk, kurang lebih selang 30 menit sudah tertidur, bahkan ada orang begitu mencium bantal dalam 3 - 5 menit langsung tertidur.
Stadium Tidur
Tidur terdiri dari dua keadaan fisiologis, yaitu:
1. tidur dengan gerakan mata tidak cepat (NREM = Non Rapid Eye Movement) dan 
2. tidur dengan gerakan mata cepat (REM = Rapid Eye Movement). 
Pada orang normal, tidur NREM adalah keadaan yang relatif tenang tidak terjaga, kecepatan denyut jantung biasanya lebih lambat 5 sampai 10 menit di bawah tingkat terjaga penuh dan sangat teratur.
Pola tidur berubah sepanjang kehidupan seseorang.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa peristiwa tidur dipengaruhi oleh beberapa hormon antara lain serotonin, asetilkolin dan dopamin yang saling berinteraksi dalam menidurkan dan membangunkan seseorang.
Beberapa orang secara normal adalah petidur yang normal yang memerlukan tidur kurang dari enam jam setiap malan dan yang berfungsi secara adekuat. Petidur lama adalah mereka yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malamnya untuk dapat berfungsi secara adekuat.
Tidur dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
1. Faktor internal yang dimaksud disini adalah irama biologis tubuh, dimana dalam periode 24 jam, orang dewasa tidur sekali, kadang 2 kali.
2. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh siklus terang gelap, rutinitas harian, periode makan, dan penyelaras eksternal lainnya. Faktor-faktor inilah yang membentuk siklus 24 jam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar