DIARE
A. Batasan
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi berak, lebig dari biasanya (>3 kali/hari) disertai
perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan/ tanpa darah dan/ atau
lendir.
B. Penyebab
Pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus
(40%-60%). Hanya 10% yang disebabkan oleh bakteri, yang rentan terhadap
antibiotika. Penyebab lain adalah alergi, malabsorpsi, salah makan, makanan
basi, konstitusi jelek, kadang-kadang dapat pula disebabkan oleh factor
kejiwaan.
C. Patofisiologi
Sebagai akibat diare baik akut, maupun kronik
terjadi :
1.
Kehilangan air dan elektrolit dengan akibat
terjadi dehidrasi dan gangguan keseimbangan asam-basa (asidosis metabolik).
2.
Gangguan gizi dan/atau hipoglikemia, karena
pemberian makanan dihentikan atau susu yang diberikan terlalu encer.
3.
Gangguan sirkulasi (hipovolemik syok).
D. Gejala
Klinik
Mula-mula bayi/ anak menjadi cengeng,
gelisah, suhu agak meningkat, nafsu makanberkurang atau tidak ada, kemudian
timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah/ atau lendir, warna
tinja menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Karena seringnya
defekasi, kulit sekitar anus menjadi merah/ lecet.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau
sesudah diare. Bila penderita telah banyak kehilangan air dan elektrolit,
timbul gejala dehidrasi.
E. Pemeriksaan
Laboratorium
Pemerikasaan laboratorium lengakap hanya
dikerjakan jika diare sembuh dalam 3-5 hari.
Pemeriksaan laboratorium yang perlu
dikerjakan:
1.
Pemeriksaan tinja
a. Makrokopis
dan Mikrokopis
b. Biakan
kuman
c. Test
resistensi terhadap berbagai antibotika
d. pH
dan kadar gula, jika diduga ada ‘sugar intolerence’
2.
Pemeriksaan darah: elektrolit, pH dan
cadangan alkali (jika dengan pemberian RL i.v. masih terdapat asidosis.
3.
Duodenal intubation (pada diare kronik),
untuk mencari kuman penyebab.
F. Pengobatan.
1.
Pengobatan cairan/ elektrolit.
a. Tanpa
dehidrasi
- Beri:
larutan garam gula
·
Anak < 2 tahun : 50-100 ml setiap b.a.b
·
2-5 tahun :
100-200 ml setiap b.a.b
·
Anak besar :
sebanyak mungkin, semaunya
b. Dengan
dehidrasi ringan/sdang
- Beri
larutan oralit sesuai dengan tabel
2.
Pengobatan diedetik
- Pada
penderita diare tanpa dehidrasi dan dehidrasi ringan/sedang. ASI/susu formula
atau makanan lunak dan mudah dicerna harus terus diberikan, dan pada penderita
dehidrasi berat, ASI/susu formula atau makanan segera diberikan setelah keadaan
penderita memungkinkan.
3.
Pengobatan medikamentosa
- Antibiotika:
·
Kolera
Umur
> 7 tahun :Tetresiklin 50 mg/kg.bb/hari,
dibagi 4 dosis, selama 2 hari, atau
Semua
umur :TMP 8 mg/kg.bb/hari – SMX 40
mg/kg.bb/hari, bagi 2 dosis, selama 3 hari.
·
Disentri
Anak-anak :TMP 10 mg/kg.bb/hari – SMX 40
mg/kg.bb/hari dibagi 2 dosis, selama 5 hari, atau ampisilin 50 mg/kg.bb/hari,
dibagi 4 dosis selama 5 hari.
Bayi :Eritomisin 25
mg/kg.bb/hari, dibagi 4 dosis selama 3 hari
- Obat
spasmolitika dan anti sekretorik tidak boleh diberikan dan pengeras tinja tidak
perlu diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar