Terapi Bermain Anak
Rencana
Pelaksanaan :
No
|
Terapis
|
Waktu
|
Subjek terapi
|
1
|
Persiapan
a.
Menyiapkan
ruangan.
b.
Menyiapkan
alat-alat.
c.
Menyiapkan
anak dan keluarga
|
15 menit
|
|
2
|
Proses
:
a.
Membuka proses terapi bermain dengan mengucap kan
salam, memperkenalkan diri.
b.
Menjelaskan pada anak dan keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain, menjelaskan cara permainan.
c.
Mengajak
anak bermain .
d.
Mengevaluasi
respon anak dan keluarga.
|
2 menit
5 menit
20 menit
3 menit
|
Menjawab
salam, Memperkenalkan diri, Memperhatikan
Bermain bersama dengan antusias
dan mengungkapkan perasaannya
|
3
|
Penutup (1 menit).
Menyimpulkan, mengucapkan salam
|
1 menit
|
Memperhatikan
dan menawab salam
|
MATERI
TERAPI BERMAIN
PENDAHULUAN:
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi
anak yang menyenangkan dan merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal
dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan
kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain.
Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik,
mentaldan perkembangan emosinya.
Dengan bermain
anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga emosinya
karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen
pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup
untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah
berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa
kecilnya kurang mendapat kesempatan
bermain.
KEUNTUNGAN BERMAIN
Keuntungan-keuntungan
yang didapat dari bermain, antara lain:
1.
Membuang
ekstra energi.
2.
Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti
tulang, otot dan organ-organ.
3.
Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan
anak.
4.
Anak
belajar mengontrol diri.
5.
Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna
sepanjang hidupnya.
6.
Meningkatnya
daya kreativitas.
7.
Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang
ada disekitar anak.
8.
Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri
hati dan kedukaan.
9.
Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10.
Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11.
Dapat
mengembangkan kemampuan intelektualnya.
MACAM BERMAIN
1. Bermain aktif
Pada permainan
ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat
oleh mereka sendiri. Bermain
aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki
(Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat
bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok
apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha
membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction
Play)
Pada anak umur
3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain
sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya
bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan
ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak
sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan
dan keletihannya.
Contoh ;
Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi
dsb.
Dalam kegiatan
bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila
terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
1.
Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai
energi untuk aktif bermain.
2.
Tidak ada variasi dari alat permainan.
3.
Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
4. Tidak mempunyai teman bermain.
ALAT PERMAINAN
EDUKATIF (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk :
1.
Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang
dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik
kasar dan halus.
Contoh
alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong,
tali, dll. Motorik
halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2.
Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara,
menggunakan kalimat yang benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku
cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
3.
Pengembangan aspek
kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna, dll. Contoh
alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna,
radio, dll.
4.
Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya
dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh
alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir,
bola, tali, dll.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN
1.
Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf
perkembangan anak.
2.
Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3.
Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum
meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.
4.
Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak
ingin bermain.
5.
Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau
sedikit.
BENTUK- BENTUK
PERMAINAN
1.
Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya
adalah :
a.
Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan),
misalnya mengisap, menggenggam.
b.
Melatih kerjasama mata dan tangan.
c.
Melatih kerjasama mata dan telinga.
d.
Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f.
Melatih
kepekaan perabaan.
g.
Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat
permainan yang dianjurkan :
a.
Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b.
Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c.
Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d.
Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e.
Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2.
Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya
adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti
sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c.
Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e.
Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya
dalam bentuk kegiatan yang menarik
Alat
permainan yang dianjurkan:
a.
Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b.
Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c.
Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah
tangga(misal: cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember,
waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas
untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
3. Usia 25 – 36
bulan
Tujuannya
adalah ;
a.
Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b.
Mengembangkan
keterampilan berbahasa.
c.
Melatih motorik halus dan kasar.
d.
Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung,
mengenal dan membedakan warna).
e.
Melatih kerjasama mata dan tangan.
f.
Melatih
daya imajinansi.
g.
Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat
permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e.
Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang
berbeda.
f.
Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya
adalah :
a.
Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b.
Mengembangkan
kemampuan berbahasa.
c.
Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah,
mengurangi.
d.
Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain
pura-pura (sandiwara).
e.
Membedakan
benda dengan permukaan.
f.
Menumbuhkan
sportivitas.
g.
Mengembangkan
kepercayaan diri.
h.
Mengembangkan
kreativitas.
i.
Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat,
lari, dll).
j.
Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus
dan kasar.
k.
Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan
orang diluar rumahnya.
l.
Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan,
misal : pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
m.
Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat
permainan yang dianjurkan :
a.
Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar,
majalah anak-anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat,
gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya,
orang tua, orang lain diluar rumah.
6.
Usia Prasekolah
Alat
permainan yang dianjurkan :
a. Alat olah raga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran.
f.
Boneka
tangan.
g. Mobil.
h. Kapal terbang.
i.
Kapal
laut dsb
7.
Usia sekolah
Jenis
permainan yang dianjurkan :
a.
Pada anak laki-laki : mekanik.
b.
Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
8.
Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik
permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi, video
games, permainan pemecahan masalah.
9.
Usia remaja
Jenis permainan
: permainan keahlian, video, komputer, dll.
BERMAIN KETIKA ANAK
MASUK RAWAT INAP
Tujuan kegiatan :
1.
Memberi
informasi.
2.
Memicu
normalisasi.
3.
Menggunakan sistem pendukung yang dikenal.
4.
Mengidentifikasi
teknik koping.
Contoh kegiatan :
1.
Mendesain
tanda selamat datang.
2.
Memicu orang tua mengisi angket mengenai ritual anak.
3.
Memicu
orang tua membawa foto dan mainan.
4.
Memberi daftar kegiatan rumah sakit.
5.
Proaktif
melakukan permainan.
Kegiatan untuk kesadaran dan citra diri
Tujuan kegiatan
: meningkatkan pengetahuan tentang bagian tubuh internal dan eksternal, fungsi tubuh dan penerimaan akan tubuhnya.
Kegiatan
:
1. Belajar tentang bagian tubuh luar.
2.
Belajar tentang bagian tubuh dalam.
3. Belajar tentang fungsi tubuh.
4. Belajar menerima tubuh.
Sumber Pustaka :
Soetjiningsih,
1988, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Markum.A.H,
1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak,
FKUI, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar