SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN
Pokok Bahasan
|
:
|
KONTRASEPSI SUNTIK ( INJECTABLES )
|
Sub Pokok Bahasan
|
:
|
1. Pengertian Kontrasepsi Suntik KB
2. Dilakukan pada siapa saja Kontrasepsi
Suntik KB
3. Komplikasi Kontrasepsi Suntik KB
4. Cara penanggulanngan terjainya
komplikasi Kontrasepsi Suntik KB
5. Kunjungan ulang kontrasepsi suntik KB
6. Keuntungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik KB.
7. Kontraindikasi kontrasepsi suntik KB
|
Waktu dan Pelaksanaan
|
:
|
Kamis,18 Desember 2008.
|
Pukul
|
:
|
07.30
|
Tempat
|
:
|
|
Pelaksanaan
|
:
|
Mahasiswa Keperawatan S1 Semester V Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
|
Audiens/Sasaran
|
:
|
Ibu –Ibu PKK Desa Gonilan Kartasura.
|
I.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit
ibu- ibu PKK dapat mengetahui dan memahami dengan jelas tentang penggunaan
kontrasepsi suntik KB
II.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah
dilakukan pendidikan kesehatan ibu- ibu PKK dapat :
1. Menjelaskan Pengertian Kontrasepsi Suntik
KB
2. Mengetahui kapan dilakukan pada siapa saja
Kontrasepsi Suntik KB
3. Mengetahui komplikasi Kontrasepsi Suntik
KB
4. Mengetahui cara penanggulanngan terjainya
komplikasi Kontrasepsi Suntik KB
5. Mengetahui kapan kunjungan ulang
kontrasepsi suntik KB
6. Mengetahui keuntungan Penggunaan Kontrasepsi Sunti
7. Mengetahui kontraindikasi kontrasepsi
suntik KB
III.
Materi
1. Pengertian Kontrasepsi Suntik KB
2. Dilakukan pada siapa saja Kontrasepsi
Suntik KB
3. Komplikasi Kontrasepsi Suntik KB
4. Cara penanggulanngan terjainya komplikasi
Kontrasepsi Suntik KB
5. Kunjungan ulang kontrasepsi suntik KB
6. Keuntungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik KB.
7. Kontraindikasi kontrasepsi suntik KB
.
IV.
Pelaksanaan
TAHAP
|
KEGIATAN
|
Pendahuluan
(5 menit )
|
·
Memberi salam.
·
Memperkenalkan diri.
·
Mengkaji pengetahuan seluruh audiens(ibu- ibu
PKK yang hadir di balai desa tentang kontrasepsi suntik KB.
|
Pemberian materi
(45 menit )
|
1.
Menjelaskan tentang :
2. Diskusi dengan cara memberikan
kesempatan pada audiens untuk bertanya.
|
Penutup
(5 menit )
|
Menyimpulkan
selurauh materi yang telah diberikan.
Evaluasi dengan Tanya jawab.
|
V.
Metode
·
Ceramah
·
Tanya Jawab
VI.
Media
·
Makalah
·
Powerpoint
VII.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan
tanya jawab.
VIII.
Daftar Pustaka
Albar, Erdjan.1987. KONRASEPSI, ILMU KANDUNGAN. Hal 464. Cetakan Ketiga. Jakarta. PT
Gramedia, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawitoharjo
Biran, AfAndi. 1991. KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA, Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo
Mamabu, IBG.1998. ILMU KEBIDANAN, PENYAKIT KANDUNGAN DAN KELUARGA BERNCANA UNTUK
PENDIDIKAN BIDAN. Jakarta.
Penerbit buku Kedokteran EGC.
http://puskesmas-oke.blogspot.com/2008/11/kontrasepsi-suntik.html
PENDAHULUAN
Keluarga Berencana (KB)
adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan
menentukan sendiri kapan Anda
ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah,
Anda bisa ber-KB.Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah
diperoleh. Ada beberapa metoda
pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.
Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti
program KB. tak seorang pun bisa menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan
pilihan Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih bisa membahayakan diri Anda
sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita, pekerja kesehatan
mungkin menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada
paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau
bahkan keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan,
selayaknya Anda mengikuti program KB atas kesadaran sendiri.
Lampiran materi
KONTRASEPSI KB SUNTIK
A. Pengertian
Kontrasepsi suntikan
adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan
hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai
karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah
dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama jangka waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua yaitu campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap menerima hasil pembuahan.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama jangka waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua yaitu campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap menerima hasil pembuahan.
Hanafi Hartanto (1996)
menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi suntik dalam dua bagian, yaitu primer
dan sekunder. Mekanisme primer adalah mencegah ovulasi. Pada mekanisme ini,
kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons kelenjar
hipofise terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous tidak berubah,
sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di hipofise. Ini
berbeda dengan pil oral kombinasi (POK), yang tampaknya menghambat ovulasi
melalui efek langsung pada kelenjar hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan
tidak menyebabkan keadaan hipo-estrogenik.
Pada pemakaian KB Suntik
Depoprovera, endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar
yang tidak aktif. Sering stroma menjadi oedematous. Dengan pemakaian jangka
lama, endometrium dapat menjadi sedemikian sedikitnya, sehingga tidak
didapatkan atau hanya terdapat sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi.
Tetapi, perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi normal dalam waktu 90
hari setelah suntikan berakhir.
Pada mekanisme sekunder,
lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier terhadap
spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat endometium kurang layak untuk
implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Mekanisme ini mungkin juga
mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii.
Pemberian hormon progestin
akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pelepasan sel telur yang
dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur, seorang wanita tidak akan
mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi tipis dan
atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan
hormon progestin dengan sedikit hormon estrogen akan merangsang timbulnya haid
setiap bulan.
B. Dilakukan pada siapa saja
Kontrasepsi Suntik KB
1.
Pasca persalinan
·
Segera ketika masih dirumah sakit
·
Jadwal suntikan berikutnya
·
Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan
setelah ASI berproduksi
2.
Pasca abortus
·
Segera setelah perawatan
·
Jadwal waktu suntikan di perhitungkan
·
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase
atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
3.
Interval
·
Hari kelima menstruasi
·
Jadwal waktu diperhitungkan
C. Komplikasi
1.
Gangguan haid, ini yang paling sering terjadi dan yang
paling mengganggu.
2.
Berat badan yang bertambah
3.
Sakit kepala
4.
Nyeri
payudara
D. Cara penanggulangan terjadi komplikasi
kontrasepsi KB Suntik.
a.
Penanggulangan gangguan haid
v
Pemberian suplemen estrogen secaa rutin
v
Konseling sebelum dan selama pemakaian metode
kontrasepsi suntik KB .
v
Pendarahan bercak-bercak atau amenore tidak perlu
diobati secara rutin, perdarahan hebat atau perdarahan yang lama dengan
pemberian tablet ekstraldiol 25 mcg 3X sehari untuk 3 hari atau 1 tablet pil
oral kombinasi perhari untuk 14 hari. Bila tetap terjadi pendarahan hebat diberikan
suntikan intra muskuler estrogen sintetis seperti 5 mg estradiolcpionate atau
estradiol valerate dalam larutan minyak, yang harus diulangi sekali lagi bila
pendarahan tidak terhentikan dalam waktu 24 jam, jika pendarahan tetap saja
terjadi terus menerus pertimbangkan untuk melakukan dilatasi dan kuretasi
b.
Berat badan bertambah
Diatasi
dengan mengatur pola makan dan jadwal makan.
c.
Sakit kepala
Dengan
memberikan minum ibu profen, spirin , parasetamol atau obat sejenis jika perlu.
d.
Nyeri
payudara
Dengan
memberikan minum ibu profen, spirin , parasetamol atau obat sejenis jika perlu
E. Kunjungan ulang kontrasepsi suntik KB
v Kunjungan ulang kontrasepsi suntik KB 3
bulanan (DMPA)
a.
klien
merasa puas dan periksa kondisi kesehatan klien
b.
terlambat
lebih dari 2 minggu
c.
tanyakan
keluhan atau efek samping
d.
klien
ingin ganti metode atau berhenti berKB
e.
klien
berhenti memakai suntikan 3 bulanan
v Kunjungan ulang kontrasepsi suntik KB
bulanan (DMPA)
a.
klien
merasa puas dan periksa kondisi kesehatan klien
b.
terlambat
mendapat suntik
c.
tanyakan
keluhan taua efek samping selama menggunakan kontrasepsi suntik KB bulanan
d.
klien
ingin ganti metode atau berhenti berKB
e.
klien
berhenti memakai suntikan bulanan
F. Keuntungan Penggunan Kontrasepsi KB Suntik
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan
angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak
mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin
dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap
radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak
berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada
pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat
maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak
mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah.
Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu
menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk
kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan
ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3
bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat
digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
G.
Kontraindikasi
1. Kehamilan
2. Karisnoma payudara
3. Karisnoma traktus genitalia
4. Pendarahan abnormal uterus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar