Rabu, 13 Juni 2012

Diare (Definisi) pada anak & Etiologi,pengobatan


DIARE
A.  Batasan
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak, lebig dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan/ tanpa darah dan/ atau lendir.

B.  Penyebab
Pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus (40%-60%). Hanya 10% yang disebabkan oleh bakteri, yang rentan terhadap antibiotika. Penyebab lain adalah alergi, malabsorpsi, salah makan, makanan basi, konstitusi jelek, kadang-kadang dapat pula disebabkan oleh factor kejiwaan.

C.  Patofisiologi
Sebagai akibat diare baik akut, maupun kronik terjadi :
1.   Kehilangan air dan elektrolit dengan akibat terjadi dehidrasi dan gangguan keseimbangan asam-basa (asidosis metabolik).
2.   Gangguan gizi dan/atau hipoglikemia, karena pemberian makanan dihentikan atau susu yang diberikan terlalu encer.
3.   Gangguan sirkulasi (hipovolemik syok).

D.  Gejala Klinik
Mula-mula bayi/ anak menjadi cengeng, gelisah, suhu agak meningkat, nafsu makanberkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah/ atau lendir, warna tinja menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Karena seringnya defekasi, kulit sekitar anus menjadi merah/ lecet.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Bila penderita telah banyak kehilangan air dan elektrolit, timbul gejala dehidrasi.

E.  Pemeriksaan Laboratorium
Pemerikasaan laboratorium lengakap hanya dikerjakan jika diare sembuh dalam 3-5 hari.
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dikerjakan:
1.   Pemeriksaan tinja
a.   Makrokopis dan Mikrokopis
b.   Biakan kuman
c.   Test resistensi terhadap berbagai antibotika
d.   pH dan kadar gula, jika diduga ada ‘sugar intolerence’
2.   Pemeriksaan darah: elektrolit, pH dan cadangan alkali (jika dengan pemberian RL i.v. masih terdapat asidosis.
3.   Duodenal intubation (pada diare kronik), untuk mencari kuman penyebab.

F.   Pengobatan.
1.   Pengobatan cairan/ elektrolit.
a.   Tanpa dehidrasi
-      Beri: larutan garam gula
·        Anak < 2 tahun     : 50-100 ml setiap b.a.b
·        2-5 tahun               : 100-200 ml setiap b.a.b
·        Anak besar           : sebanyak mungkin, semaunya
b.   Dengan dehidrasi ringan/sdang
-      Beri larutan oralit sesuai dengan tabel
2.   Pengobatan diedetik
-      Pada penderita diare tanpa dehidrasi dan dehidrasi ringan/sedang. ASI/susu formula atau makanan lunak dan mudah dicerna harus terus diberikan, dan pada penderita dehidrasi berat, ASI/susu formula atau makanan segera diberikan setelah keadaan penderita memungkinkan.
3.   Pengobatan medikamentosa
-      Antibiotika:
·        Kolera
Umur > 7 tahun :Tetresiklin 50 mg/kg.bb/hari, dibagi 4 dosis, selama 2 hari, atau
Semua umur       :TMP 8 mg/kg.bb/hari – SMX 40 mg/kg.bb/hari, bagi 2 dosis, selama 3 hari.
·        Disentri
Anak-anak          :TMP 10 mg/kg.bb/hari – SMX 40 mg/kg.bb/hari dibagi 2 dosis, selama 5 hari, atau ampisilin 50 mg/kg.bb/hari, dibagi 4 dosis selama 5 hari.
Bayi                     :Eritomisin 25 mg/kg.bb/hari, dibagi 4 dosis selama 3 hari

-      Obat spasmolitika dan anti sekretorik tidak boleh diberikan dan pengeras tinja tidak perlu diberikan.




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar